sekolah Vs Orang pojokan kelas :D


Wuh. Sekolah ?
Itu tempat hidup dan mati ku semenjak aku umur 4 tahun.
Dari mulai TK, SD, SMP, dan saat ini, SMA ( MAN si.. )
Bayangin aja, berapa taun uda aku tiap pagi bangun, berangkat sekolah.
Duduk, mikir, mandangin papan. Entah itu ngerti ato cuman ngelamun aja.
Aku baru sadar banget, kalo ternyata sekolah itu bener bener BEBAN pertama hidup KU.
Kemana kemana ujungnya juga cuman pelajaran yang nantinya di pikirin.
Semua pasti ngerasain si. Tapi kan setiap orang pasti punya pandangan beda beda.
Akhir-akhir ini aku ngerasa sekolah itu bener2 rumit. Lebih rumit dari pada nyari jarum dalam jerami (loh?)
Gimana mau engga? Sekolah isinya cuman ulangan, tugas, pr, begitu seterusnya.
Aku mikir, kenapa sekolah engga ada kreasi kreasi yang lebih beda gitu?
aku kangen kelas 1 semester 2 ku , XD.
Menurut ku, seberapa berat pun beban sekolah dan lainlain yang numpuk di otak.
Masi aja banyak sesuatu yang bikin aku semangat buat terus maju dan mencoba.
Banyak hal yang engga lucu pun bikin otak fresh .
Banyak kegiatan meskipun waktu yang meskipun sedikit bisa buat aku refresing.
Dan pastinya aku kangen banget sama orang yang ada di pojok kelas deket jendela itu.
Orang yang dulu engga pernah noleh ke aku.
(padahal kepala ku aja sampek engga berpaling ke depan lagi gara gara buat nengokin dia )
Engga tau pastinya si, bener apa engga gara gara aku sekelas sama dia jadi bener2 kyak dapet pencahayaan gitu. :D

27 sebelum 28 September 2011


It’s so hard to say
How a love could end this way
The one that used to care for you
Just turns and walks away
And it’s so hard to find
To leave the pain behind
When all the things you’re looking for
Your heart can’t seem to find

I’ll be the air that you breathe
I’ll give the strength that you need
I’ll be the light in your eyes
When hope becomes hard to see
I’ll be your shining star
To guide you wherever you are
And I promise that I’ll be by your side
Always you and I

Think. Think. Think of you .

Keinget? Kepikiran? Mungkin itu hal biasa dalam hidup.
Kita sendiri juga pasti tahu dan paham bagaimana perasaan itu berjalan.
Tapi bagaimana kalo kepikiran, keinget itu menjadi satu hal yang engga pernah kelewat satu detiknya pun.
Gimana kalo kegiatan itu menjadi agenda kita setiap bangun dan mau tidur lagi?
Ditambah kalo harus di dalam mimpi juga kita masi saja mendapati itu.
Iya, ini yang sekarang lagi dan selalu aku alami.
Kalo di tanya bagaimana tanggapan ku dengan ini, aku punya dua jawaban  ..
Pertama, aku seneng aja. Mungkin dengan aku kepikirin terus, keinget terus, aku jadi selalu lebih berhati hati dalam melakukan hal (apapun itu). Jadi ngerasa semangat dan pengen senyum terus. Pengecualian bagi yang keingetan sesuatu hal yang menyedihkan. Bukan malah pengen senyum terus tapi yang ada malah pengen nangis terus. Dan gak bakal ngerasa bosan walaupun sebenarnya gak ada kegiatan yang kegiatan yang lagi dikerjaian (mau gmna lagi, namanya aja otak  udah dipenuhin kerjaan buat mikirin ini ini mulu).
Kedua, ngerasa sedih. Karena dengan otak kepikiran dan keinget itu aja. Kita jadi lupa segalanya.
Jadi lupa sekolah, pelajaran, tugas, maen sama yang lain, makan, minum, doa yang lama, telp orangtua, dan memori memori yang lain.
Sebenarnya, bukan masalah berat ato susah ya kayak gini ni.
Cuman dalam keadaan ini, kadang aku mikir kenapa aku harus kayak gini.
Padahal belum tentu yang sedang aku pikirin juga sama kayak aku.
Malah aku kadang yakin, dia engga mungkin kayak aku gini ni,

like orange color :)

Orange  yang  bahasa Indonesia nya adalah JERUK. Berwarna jingga, berasa asam-manis, kandungan vitamin C nya berlimpah, ini menurut ahli nutrisi. Namun, ada arti dan makna lain menurut fashion designer, ahli terapi alternatif dan ahli metafisika.
  • Orange / Jingga

Warna adalah unsur yang sangat penting dalam elemen desain. Warna asas / basis color merupakan warna-warna yang paling kuat. Ia merupakan warna yang utama dalam pembentukan warna-warna lainnya. Warna asas juga dikenali sebagai warna primer.
Warna asas terdiri daripada 3 warna yaitu: MERAH, BIRUdan KUNING .

Warna Sekunder / Secondary Colors adalah warna yang terhasil daripada campuran dua warna asas. Seperti:
MERAH + KUNING menghasilkan JINGGA ( orange ),
KUNING + BIRU menghasil HIJAU, dan
BIRU + MERAH menghasilkan UNGU ( purple ).
Orange atau jingga mempunyai arti atau karakter gabungan antara warna merah dan kuning. Kecuali melambangkan kegembiraan, keberanian dan kekuatan seperti warna merah, juga melambangkan keagungan dan kehidupan, seperti warna kuning. Orange melambangkan kegembiraan dan keceriaan.

Apa dan siapa penyebab kerusakan ibu pertiwi?



...dropcap M...

arilah menyadari bahwa gerakan kebangkitan pasti akan senantiasa bermunculan di tengah-tengah kehidupan manusia, khususnya di tengah-tengah kehidupan bersemesta. Munculnya kebangkitan itu, karena salah satu tugas manusia selaku kholifah sebenarnya adalah menjaga, merawat dan memanfaatkan isi semesta. Tetapi kebanyakan manusia kurang memperhatikan hadirnya isyarat-isyarat kebangkitannya. Karena alam semesta telah lama menunggu-nunggu, maka semestalah yang bertindak mengadakan kebangkitan. Bagaimana cara alam mengadakan kebangkitan?

Terlebih dahulu alam menghadirkan guncangan kehancuran di tengah-tengah kehidupan manusia: semua perbuatan manusia yang bersifat mengarah pada kehancuran, dimusnahkan oleh alam dengan sekali guncangan. Bagi orang yang senantiasa mengambil pelajaran dari setiap sesuatu, peristiwa, atau kejadian, akan memandang setiap guncangan kehancuran yang dilakukan oleh alam merupakan tanda atau isyarat himbauan alam kepada manusia, agar segera mengadakan gerakan kebangkitan. Bagaimanakah kita memahaminya?


Sayangnya, banyak di antara manusia khususnya muslim yang tidak bisa memahaminya secara tepat dan pasti. Bahkan yang sering terjadi, banyak manusia akhirnya hanya hanyut dibawa oleh suatu peristiwa. Dalam pandangan manusia yang buta hati, muncul sanggahan bahwa peristiwa alam itu adalah hal yang alami; mereka tak dapat memahami apa yang terjadi di balik peristiwa alam. Akibatnya, mereka pun sulit memahami setiap kenyataan atau fenomena yang terjadi di tengah-tengah kehidupan. Mereka terus berkelanjutan melakukan kerusakan hidup bersemesta, berkepanjangan, dan berskala makin luas.
Mereka tidak menyadari jika apa-apa yang mereka perbuat sebenarnya adalah kesesatan nyata. Sebagaimana yang dijelaskan dalam firman: “Tetapi hati orang-orang kafir itu dalam kesesatan dari (memahami kenyataan) ini, dan mereka banyak mengerjakan perbuatan-perbuatan (buruk) selain dari itu, mereka tetap mengerjakannya. (QS. 23:63).

Tegas bahwa orang-orang kafirlah yang sebenarnya senantiasa buta dalam memahami setiap kenyataan yang terjadi di tengah-tengah kehidupan maupun pada sesuatu. Berarti siapa pun yang mengaku dirinya intelektual maupun yang beriman, bila tidak dapat memahami dengan pasti kenyataan yang terjadi di tengah-tengah kehidupan maupun pada sesuatu, maka pada saat itu pula dirinya sedang berada pada ketertutupan hati yang nyata. Betapa banyaknya manusia tertipu anggapan bahwa dirinya adalah penegak kebenaran; mereka tertipu predikat-predikat manusia. Predikat ulama, beriman, maupun intelektual ternyata belum menjamin bahwa penyandangnya telah bebas dari ketertutupan hati. Jika benar para ulama, intelektual,

ayo menjadi pintar :D

Rahasia Rumus-rumus “Cepat” Matematika

Dulu, ketika saya masih baru menjadi mahasiswa baru tingkat pertama, saya berkenalan dengan salah seorang mahasiswa baru lainnya yang di kemudian hari menjadi teman baik saya. Ketika awal perkenalan, kami pun ngobrol kesana-kemari. Tanya sana-tanya sini. Jawab sana, jawab sini. Hingga ia pun akhirnya bercerita bahwaa nilai tes Matematika Dasar-nya, yaitu salah satu mata pelajaran yang diujikan di UMPTN*, adalah 100 alias benar semua.
Mendengar ceritanya tersebut, saya pun terkagum-kagum dibuatnya. Dalam pikiran saya, saya berkesimpulan “Wah ia pasti orang yang sangat pandai”. Rasa kagum saya mendorong rasa ingin tahu saya tentang pengetahuannya dalam matematika. Akhirnya, dalam masa awal perkenalan itu, saya ajak ia ngobrol tentang matematika yang sudah pernah kami pelajari ketika semasa SD sampai SMA dulu.
Dari obrolan tersebut, saya jadi tahu, ternyata ia benar-benar luas pengetahuan tentang matematika yang sudah dipelajarinya. Hingga akhirnya, mungkin untuk menunjukkan kepiawaiannya, ia mengajak saya adu cepat mengerjakan soal matematika.
Mendapat tantangan itu, sebenernya saya ngeper juga. Karena saya merasa tak sepandai dirinya. Namun, karena ini namanya juga bukan lomba dan bukan apa-apa, saya sih mau saja waktu itu. Soal-soal pun dipilih secara acak dari buku kumpulan soal-soal latihan tes UMPTN* dan EBTANAS** beberapa tahun sebelumnya yang masih rajin ia bawa ke mana-mana. Kemudian, adu cepat menyelesaikan soal matematika pun dimulai.
Bagaimana hasilnya? Siapa yang tercepat?
Ternyata benar, dalam beberapa menit saja, teman saya itu berhasil menyelesaikan semua soal yang sudah dipilih tadi (karena yang dipilih cuma 3 soal sih). Dan ia keluar sebagai yang tercepat, menjadi pemenang. Sedangkan saya, satu soal pun belum mampu saya selesaikan. Waktu itu, saya terlalu berkutat dengan soal nomor pertama yang lumayan sukar untuk ukuran saya waktu itu. Walau sudah dengan segenap kemampuan saya berusaha menyelesaikannya, tapi ternyata, sampai waktu habis belum ketemu juga. Saya pun mengakui kelebihan dan kehebatannya.
Dengan sedikit malu-malu, saya bertanya padanya tentang soal yang belum bisa saya selesaikan tersebut. Sambil saya tanyakan pula kenapa ia begitu cepat bisa menyelesaikan soal-soal tersebut. Soal yang waktu itu belum bisa saya selesaikan adalah seperti berikut ini.

mau senyum ?

Tips Cara Mendapatkan Kebahagiaan/Hidup Bahagia Lahir Dan Batin Selamanya

Setiap manusia pasti ingin hidup bahagia dari mulai lahir hingga tutup usia. Namun tidak mudah untuk meraih kebahagiaan karena hidup manusia bisa di atas bisa di bawah dan kadang diberi ujian dari Tuhan yang cukup berat. Oleh karena ini jika anda ingin selalu bahagia, anda perlu tahu rahasia meraih bahagia.
Beberapa Rahasia Kunci Bahagia Dalam Hidup Manusia :
1. Ikuti Aturan Yang Berlaku
Kita harus tunduk dan patuh pada nilai, norma, aturan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Agama juga harga mati di mana kita harus menjadi manusia yang beriman dan bertakwa. Berpedomanlah pada segala aturan yang berlaku sebagai cerminan sikap dan perilaku kita. Bahagia tidak hanya untuk dunia saja, namun juga untuk akhirat. Setelah kita meninggal dunia kita akan pergi ke akhirat yang kekal. Untuk itu siapkanlah bekal untuk kehidupan bahagia yang akan datang.
2. Berpikir Positif dan Tetap Tenang
Setiap kesulitan pasti ada jalannya jika kita berusaha dan berdoa dengan penuh ketenangan. Tuhan tidak akan memberikan musibah/ujian yang tidak mampu kita selesaikan. Berfikirlah yang sehat dan positif tidak iri, dengki, suka pamer, gengsian, pendendam dan berbagai penyakit hati lainnya.